BEIJING - Pemerintah Tiongkok mengucapkan selamat kepada Vladimir Putin atas pelantikannya sebagai Presiden Rusia untuk masa jabatan enam tahun.

"Tiongkok mengucapkan selamat kepada Presiden Putin atas pelantikannya. Presiden Xi Jinping mengirimkan pesan ucapan selamat kepada Presiden Putin atas terpilihnya kembali," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, dalam sebuah konferensi pers di Beijing, Tiongkok, pada tanggal 2 Januari.

Upacara pelantikan Presiden Rusia Vladimir Putin berlangsung pada hari Selasa di Kremlin dan dihadiri oleh sekitar 2.600 orang.

"Di bawah kepemimpinan Presiden Putin, saya percaya bahwa Rusia akan mencapai prestasi baru dalam pembangunan nasional dan kemajuan ekonomi dan sosial," tambah Lin Jian.

Di bawah kepemimpinan strategis Presiden Xi Jinping dan Presiden Putin, hubungan Tiongkok-Rusia telah mencapai pertumbuhan yang baik dan stabil, kata Lin Jian.
Kedua belah pihak mematuhi prinsip-prinsip non-alignment, non-konfrontasi dan tidak menargetkan pihak ketiga mana pun, dan atas dasar saling menghormati, kesetaraan dan saling menguntungkan, mereka telah memajukan hubungan bilateral dan kerja sama di berbagai bidang, membawa manfaat nyata bagi rakyat masing-masing dan memainkan peran aktif dalam memajukan pembangunan global, kata Lin Jian.

Lin Jian juga menyebut tahun 2024 sebagai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Tiongkok-Rusia.

"Kedua belah pihak akan mengikuti saling pengertian dari presiden kedua negara, lebih lanjut meningkatkan rasa saling percaya, memperluas kerja sama, memajukan persahabatan Tiongkok-Rusia dan bersama-sama mendukung dunia multipolar yang setara dan teratur serta globalisasi ekonomi yang menguntungkan dan inklusif," tambah Lin Jian. Lin Jian juga mengkonfirmasi bahwa kedua presiden sepakat untuk mempertahankan pertukaran yang erat dan memastikan pertumbuhan yang lancar dan stabil dalam hubungan Tiongkok-Rusia. Namun, Lin Jian tidak menjawab apakah Tiongkok akan menjadi negara pertama yang akan dikunjungi Putin setelah ia kembali ke kursi kepresidenan. Presiden Putin, 71 tahun, akan menjabat selama enam tahun hingga 2030. Dia telah menjadi Presiden sejak 1999

Pada Maret 2024, Putin menang telak dalam pemilu yang dikontrol dengan ketat. Komisi Pemilihan Umum melarang dua kandidat anti-perang untuk mencalonkan diri.

Negara-negara Barat, termasuk AS, Inggris, Kanada, dan negara-negara Uni Eropa, tidak menghadiri pelantikan tersebut, karena menganggap pemilu Rusia tidak bebas dan adil.

Dalam sebuah pernyataan setelah pelantikannya, Presiden Putin mengatakan bahwa keamanan nasional akan tetap menjadi prioritas utamanya dalam masa jabatannya yang baru selama enam tahun.

Presiden Putin juga berjanji untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan jangka panjang.

Rusia juga saat ini sedang mengalami pembagian peran dengan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.